Minggu, 08 Januari 2012

Makna dan arti gerakan dalam sholat

“Inna sholaata tanha’anil fasha i wal munkar” (Sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar).

Sholat merupakan suatu aktivitas jiwa yang termasuk dalam kajian ilmu psikologi transpersonal, karena sholat adalah proses perjalanan spiritual yang penuh makna yang dilakukan seseorang manusia untuk menemui Tuhan Semesta Alam.
Sholat dapat menjernihkan jiwa dan mengangkat pesholat untuk mencapai taraf kesadaran yang lebih tinggi dan pengalaman puncak.lanjut

Islam menempatkan zat yang Maha Mutlak sebagai puncak tujuan rohani, sandaran istirahatnya jiwa, sumber hidup, sumber kekuatan dan mencari inspirasi, dengan mengarahkan jiwa kepada Allah rohani akan mengalami pencerahan karena ia berada pada ketinggian yang tak terbatas.

Kata Rasulullah SAW: “Sholat itu merupakan mikrajnya orang-orang mukmin?” Adakah kaitannya dengan Rasululah SAW? Perintah sholat adalah hasil perjalanan beliau ketika berjumpa dengan Allah di Sidratul Muntaha.

Firman Allah dalam Al-Qur’an:

“Innani anallaahu ilaa ha illa ana fa’budnii wa aqimissholaata lidzikri”

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku (QS.Thaha:14).

Kita merasa betapa sholat menjadi beban sejak kecil, kita selalu ketakutan jika tidak sholat akan dimasukkan ke neraka, sehingga setiap kali ada suara adzan perasaan takut dan ngeri sering menyelusup ke dalam hati. Tanpa disadari, secara psikologis pikiran kita terganggu dengan doktrin tersebut. Selama ini kita sholat hanya menggunakan tata aturan otak kiri (menghapal, berhitung, mengingat) yang kenyataannya adalah menghasilkan ketidaknyamanan dan rasa jenuh. Perasaan terpisah karena harus memenuhi logika hukum, sementara aktivitas otak kanan dibiarkan liar oleh karena berprinsip yang penting sudah memenuhi syarat sahnya sholat. Akibatnya karena menggunakan otak kiri kita akan merasa capek karena terdoktrin harus berkonsentrasi dan karena otak kiri lelah, otak kanan bekerja liar kesana-kemari dan mengingat apa-apa yang telah kita lakukan. Kita tidak pernah disadarkan bahwa sholat untuk kebaikan kita dan bisa dirasakan langsung oleh pikiran dan perasaan hati bahwa sholat akan membuat perasaan kita damai dan tenang. Allah tidak butuh sholat kita, tapi kita butuh Allah yang telah menciptakan manusia. Kita sholat merupakan tanda syukur kepada Allah Semesta Alam. Ini adalah sinergi yang diharapkan dapat menampilkan kualitas sholat kita secara optimal. Perasaan khusyuk tidak mungkin bisa didapatkan jika kita tidak memiliki kesadaran dan kepercayaan bahwa sebenarnya disaat kita sholat, kita sedang berhadapan dengan Allah. Begitu indahnya manfaat sholat, dalam tiap gerakan sholat pun memiliki arti yang indah, Bagaimana Arti gerakan Sholat???


Takbiratul ihram
Takbiratul Ihram berasal dari dua kata : Takbir (ucapan Allahu Akbar) dan Ihram (pengharaman), ketika dua kalimat ini digabung maka bermakna : Ucapan takbir yang memulai pengharaman dari melakukan hal-hal yg dilarang dalam shalat. Seperti makan, minum, berbicara kepada selain Allah SWT dan Rasul SAW dan hal-hal yang diajarkan Rasulullah SAW sebagai mubthilat (yg membatalkan) shalat.

Bersedekap
Sedekap ini bukan merupakan rukun shalat, bila tak dikerjakan tak membatalkan shalat, yang merupakan rukun adalah berdiri dalam shalat wajib bagi yang mampu dan membaca Al-fatihah

Ruku
Ruku secara bahasa adalah menunduk. Secara Syar’an adalah menundukkan badan hingga kedua telapak tangan meraih/bersandar pada kedua lututnya, dan bahwa Rukunya Rasulullah SAW itu tepat dalam posisi 90 derajat, hingga andai ditaruh sebuah gelas dipunggungnya niscaya tak tumpah, menunjukkan lurusnya posisi punggung beliau dalam 90 derajat

I’tidal
Secara bahasa adalah tegak lurus. Secara syar?an adalah tegak berdiri kembali ke posisi semula sebelum ruku;nya.

Sujud
Secara bahasa adalah merendahkan diri serendah rendahnya. Secara syar’an adalah meletakkan 7 anggota sujudnya pada bumi tempat ia melakukan shalat, yaitu kedua telapak tangan, kedua lutut, kedua kaki, dan dahinya, dengan mengangkat belakang tubuhnya lebih tinggi dari posisi dahinya, melambangkan kerendahan yg serendah rendahnya atas dahi.

Duduk di antara dua sujud
Duduk antara dua sujud secara bahasa adalah duduk sebagaimana yg kita fahami, dan secara syar?an pun demikian, duduk dalam posisi apapun yg disebut duduk tetap sah shalatnya, misalnya bersila, tetap sah shalatnya, dan sunnah adalah duduk dengan Iftirash dengan menegakkan telapak kaki kanan dan menghamparkan kaki kiri sebagaimana kita lihat orng yg melakukan duduk dalam shalat.

Tahiyatul
Tahiyyah secara bahasa adalah kemuliaan, secara syar?an adalah Salam kepada Allah, sebagaimana para sahabat mengucapkan salam pada Rasul saw, salam pd sesama muslim, merekapun mengucapkan salam kepada Allah, maka Rasul saw bersabda : ?Jangan ucapkan salam pd Allah, karena Allah adalah Assalaam, tapi ucapkanlah Attahiyyatulillah;(SyarhBaijuri Bab Shalat)
Tasyahhud, secara bahasa adalah mengucapkan syahadat, secara syar;an adalah terbagi dua, Tasyahhud awal dan Tasyahhud Akhir, tasyahhud awal adalah duduk setelah sujud kedua pada rakaat kedua, lalu membaca doa tasyahhud awal sebagaimana dijalankan oleh muslimin dan yg itu semua telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, demikian pula Tsyahhud Akhir, yaitu ucapan yg merupakan percakapan antara Allah SWT dan Rasulullah SAW di malam Mi’raj beliau, sebagaimana Rasul saw menceritakannya : aku bersujud dan berucap : Attahiyyatulmuba?dst.? Lalu Allah menjawab Assalaamu alaikua Ayyuhannabiyy.., lalu aku menjawab : Assalaamu alaina.., maka percakapan ini dijadikan kewajiban untuk selalu diucapkan oleh setiap umatnya, karena saat itulah diwajibkannya shalat, maka shalat menyimpan rahasia kemuliaan Mi;raj beliau saw kepada Allah swt.

Menunjukkan jari ketika sedang tahiyat
Merupakan Ittiba: lirrasul SAW (berpanutan pada perbuatan Rasulullah SAW).

Salam
Salam adalah ucapan dari rukun shalat yg terakhir dg niat selesai dari shalat, ucapan salam yang pertama merupakan rukun shalat, dan salam yang kedua adalah sunnah, mengenai kepada siapa ucapan tersebut memang banyak khilaf, namun bukan itu daripada tujuan utama mengucapkan salam, karena tujuan utama dari salam dan seluruh gerakan shalat adalah Ittiba; lirrasul SAW dengan landasan perintah Allah SWT dengan puluhan ayat pd Al-Qur’anulkarim yang memerintahkan kita taat kepada Rasulullah SAW, dan mengikuti perintah beliau.
Dalil mengenai gerakan shalat dapat anda rujuk ratusan hadits pada Shahih Bukhari, Muslim dan seluruh buku-buku Hadits Bab Shalat, bagaimana dijelaskan sujud beliau SAW, ruku beliau SAW, perintah beliau untuk meratakan shaf, mengeraskan suara pada bacaan Fatihah dan surat di shalat magrib, isya dan subuh, dan seluruh rukun shalat berlandaskan hadits shahih.

Apakah Anda tahu apa akibatnya jika kita melalaikan sholat??? Jika belum baca lagi yach!!!

Sayyid Ali bin Thawus meriwayatkan bahwa panutan seluruh wanita, Fathimah ra, putri panutan seuruh Nabi, bertanya kepada Ayahanda, Muhammad SAW, “Ayahanda, apa yang di dapat oleh orang baik laki-laki ataupun perempuan yang mengabaikan sholatnya?”, Rasulullah SAW pun menjawab, ”Fathimah putriku, Barang siapa baik laki-laki ataupun perempuan mengabaikan sholatnya maka Allah SWT akan mengujinya dengan 15 ujian, 6 diantaranya ditimpakan didunia, 3 ketika dia mati, 3 didalam kubur dan 3 lagi ditimpakan pada hari kiamat, tatkala diakeuar dari kuburnya.

Enam ujian didunia dintaranya yaitu:

Allah akan menghilangkan keberkahan dari umurnya,
Allah akan menghilangkan keberkahan dari rezkinya,
Allah akan menghapus tanda-tanda kesalehan dari wajahnya,
Semua amal yang pernah ia kerjakan tidak akan diberi pahala,
Do’a tidak akan diangkat ke langit,
Dia tidak mendapat bagian apapun dari do’a yang dipanjatkan oleh orang-orang shaleh.

Tiga ujian yang ditimpakan ketika dia mati adalah:

Dia akan mati dalam keadaan hina,
Dia akan mati dalam keadaan lapar,
Dia akan mati dalam keadaan haus, meski air dari seluruh sungai dunia diberikan kepadanya, hausnya tidak akan reda.

Tiga ujian yang ditimpakan dikuburnya adalah:

Allah akan menyerahkannya kepada malaikat yang akan menyusahkannya dalam kuburnya,
Allah menyempitkan kuburnya,
Allah menggelapkan kuburnya.

Adapun tiga ujian yang ditimpakan pada hari kiamat ketika dia keluar dari kuburnya:

Allah menyerahkannya pada malaikat yang menyeret kepalanya disaksikan oleh seluruh makhluk,
Allah menghisabnya dengan berat,
Allah tidak akan melihatnya dan tidak akan meyucikannya dan dia akan mendapat siksa yang amat pedih.

Mustadrak Al-Wasa’il juz 3 hal 24, (Dikutip dari buku “Wasiat Nabi kepada Fatimah).

Tidak ada komentar: